ABSTRAK
Penelitian hasil tangkap buang pada pukat hela di Desa Kedawang sangat
penting untuk dilakukan. Tujuan dari dilaksanakannya adalah untuk mengetahui
jenis, rata-rata panjang, volume, nilai, proporsi hasil tangkapan serta alasan
pembuangan ikan hasil tangkap sampingan. Hasil tangkapan target pengoperasian
pukat hela adalah gurita dan cumi dengan rata-rata panjang 19,82 cm dan volume
39,68 gram/individu, hasil tangkap sampingan yang dibuang ke laut terdapat 14
jenis yaitu kepiting, rajungan, udang ronggeng, udang windu, peperek, gulamah,
buntal, kuwe, ikan sebelah, ikan lidah, ikan kembung, bawal hitam,
kerong-kerong dan ketang-ketang dengan rata-rata panjang 3,86 cm dan volume
11,18 gram/individu. Rata-rata volume total hasil tangkapan target sebesar 1,98
kg/setting dengan nilai Rp. 28.183, sedangkan rata-rata volume hasil tangkap
buang sebesar 14,58 kg/setting dengan nilai Rp. 21.862. Persentase hasil
tangkap buang dengan hasil tangkapan yang didaratkan berdasarkan jumlah
individu, volume dan nilai masing-masing adalah sebesar 96%, 88% dan 43%.
Terdapat tiga alasan pembuangan ikan hasil tangkap sampingan yaitu: tidak ada
pembeli (61%), ekonomis rendah (33%) dan susah mendaratkan (6%).
ABSTRACT
Research on the discarded fish of trawl at Kedawang is very
important to do. The objective of the research is to knowing kind of fish
with local name, average length, volume, value, proportion of the catch and the
causative factor of discarded fish. Target of the operation of trawl catches is
octopuses and common squid with the average length 19.82 cm and volume 39.68 grams/individual.
There are 14 kind of discarded fishes are crabs, swim crabs, ronggeng shrimp, giant
tiger prawn, pony fishes, croackers, longspined porcupinefish, trevallies, flat
fishes, tongue sole, indian mackerel, black pomfret, striped grunter, spotted
sicklefish with the average length 3.86 cm and volume 11.18 grams/individual.
The average total of volume target catches
are 1.98 kg/settting with value Rp. 28,183, but the average of volume discarded
fishes 14.58 kg/setting with value Rp. 21,862.
The percentage of discarded fishes with target fish by amount of individuals,
volume and value are 96%, 88% and 43%. There are three reason of discarded
fishes: no one buyers (61%), low economic (33%) and difficult to landing fish
(6%).
PENDAHULUAN
Kabupaten Pasuruan memiliki
potensi perikanan laut yang sangat besar (DKP Pasuruan, 2011). Pengelolaan
perikanan di Indonesia diatur pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 yang
dikenal dengan sistem pengelolaan state property (Annisa et al.,
2009). Alat tangkap yang paling dominan dioperasikan oleh nelayan di Desa Kedawang
adalah pukat hela yang biasa disebut dengan wcw.
Pukat hela merupakan alat penangkap ikan yang
memiliki kantong, badan dan sayap yang dilengkapi dengan pembuka jaring dan
dioperasikan dengan cara ditarik oleh kapal yang sedang melaju (PERMEN No 6
Tahun 2008). Ikan hasil tangkapan pukat hela umumnya terdiri dari berbagai
jenis udang (Naamin, 1987 dalam Evans dan Wahju, 1995 dalam Wahju
et al., 2012).
Perikanan pukat hela memberikan dampak yang serius
pada penyu, ikan hiu, pesut, ular laut,
kuda laut, karang dan beberapa spesies laut yang dilindungi, serta penghamburan
sumber daya ikan yang sia-sia (Eayrs, 2007). Hasil tangkap buang menjadi salah
satu ancaman utama bagi kelangsungan hidup bagi banyak organisme laut yang
terancam punah (Werner et al., 2006). Pada perikanan tangkap komersial
pembuangan ikan hasil tangkap sampingan ke laut menarik perhatian dunia
(Alverson et al., 1994 dalam Koheller, 2005 dalam Wahju,
2013).
Hasil tangkap
buang adalah ikan hasil tangkapan yang dibuang kembali ke laut dalam keadaan
hidup ataupun mati (Amandè, et al., 2010). Koheller (2005) dalam Bellido et al.,
(2011), memperkirakan hasil tangkap
buang di dunia mencapai 7 juta ton pertahun. Perbandingan jumlah total hasil tangkap buang, hasil tangkap sampingan
dan hasil tangkapan utama adalah 27 spesies dibuang, 20 spesies sebagai hasil tangkap sampingan dan 6
spesies sebagai spesies yang ditargetkan (Atar dan Malal, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh, hasil tangkap sampingan ± 38,5 juta ton
per-tahun, atau sekitar 40,4% dari estimasi tangkapan laut global per-tahun,
yaitu 95.200.000 ton (Davies et al., 2009). Total hasil tangkapan dari
pukat hela sebesar 366,3 kg, terdiri dari hasil tangkapan utama sebanyak 23,7
kg, hasil tangkap sampingan yang dimanfaatkan sebanyak 30,6 kg dan yang dibuang
ke laut (discards) sebanyak 312 kg (Khaerudin dan Wahyu, 2006).
Perubahan siklus umur bulan mempengaruhi gaya hidup
ikan yang bersifat nokturnal dan diurnal dari beberapa spesies ikan dan juga
dapat mempengaruhi komposisi dan kebiasaan beberapa spesies (Desjardins et
al., 2011). Umumnya nelayan mendapatkan banyak hasil tangkapan pada periode
bulan purnama (Hanson et al., 2008). Fase bulan dibagi menjadi tiga
keadaan yaitu; bulan penuh bulan setengah dan bulan baru (Ichsan et al.,
2013).
Umumnya alasan pembuangan ikan hasil tangkap
sampingan dikarenakan ukuran yang terlalu kecil, tidak ada yang akan membelinya
dan ada larangan menyimpan, mengangkut atau memperjual-belikan (Alverson et
al., 1994 dalam Pascoe, 1997 dalam Wahju et al.,
2012). Hall (1999) dalam Khaerudin dan Wahyu (2006), membedakan kategori hasil tangkap sampingan
menjadi: spesies yang kebetulan tertangkap (incidental catch), dan
spesies yang dikembalikan ke laut (discarded catch). Keragaman jenis dan
ukuran ikan tersebut berkaitan erat dengan keanekaragaman komunitas ikan (Mardjudo,
2011).
Permasalahan utama yang sering dialami oleh nelayan
pukat hela di Desa Kedawang adalah pembuangan ikan hasil tangkap sampingan yang
belum diketahui jenis, jumlah, volume, nilai serta alasan pembuangannya,
sehingga perlu dikaji tentang pendugaan hasil tangkap buang serta analisis
factor-faktor penyebabnya pada pukat hela di Desa Kedawang Kecamatan Nguling
Kabupaten Pasuruan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis,
rata-rata panjang, volume, nilai, proporsi hasil tangkapan pukat hela yang
meliputi hasil tangkapan target maupun hasil tangkap sampingan, serta alasan
nelayan pukat hela membuang ikan hasil tangkap sampingan ke laut yang terjadi
di Desa Kedawang Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
METODE
Waktu dan Tempat
Pengambilan sampel penelitian dilakukan di daerah penangkapan pukat hela
nelayan pukat hela desa kedawang, sedangkan pengamatan, penimbangan dan
pengukuran dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25
Maret hingga 17 April 2014.
Alat, Bahan dan Metode
· Alat dan Bahan
Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan pada saat operasi penangkapan
pukat hela oleh nelayan desa kedawang. Alat yang dibutuhkan yaitu kapal
penangkap ikan, alat tangkap pukat hela, timbangan, kamera digital, personal
computer, penggaris, marine life jacket, meja lampu coolbox, nampan, freezer,
jas laboratorium dan bolpoint. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain
kertas label, kertas tulis, kuisioner, ikan hasil tangkapan pukat hela, tabel
pendugaan, kresek dan es batu.
· Metode Pengambilan Data
Data yang diambil terdiri dari dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi partisipan
dengan nelayan pukat hela, observasi non-partisipan ke pasar dan fishing base,
wawancara dan kuisioner diberikan kepada nelayan pukat hela di Desa Kedawang.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian pustaka yang memiliki korelasi
terhadap pembahasan pada penelitian ini.
· Prosedur Penelitian
Data primer penelitian yang diambil
adalah jenis, panjang total/panjang karapak, volume dan harga ikan hasil
tangkapan yang didaratkan maupun dibuang ke laut serta alasan pembuangan hasil
tangkap sampingan ke laut.
Sebelum melakukan penelitian,
disiapkan alat dan bahan. Sampel diambil bersamaan dengan nelayan yang sedang
melaut mencari ikan pada empat periode yang berbeda, yaitu periode diantara
terang bulan menuju ke gelap, bulan gelap, periode diantara gelap ke terang dan
teng bulan.
Pengambilan sampel penelitian pada
periode diantara terang menuju ke gelap jatuh pada tanggal 25 Maret 2014,
kemudian melakukan pengamatan di Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada tanggal 26-27 Maret 2014.
Pengambilan sampel kedua, ketiga dan keempat secara berurutan pada tanggal 1
April 2014, 8 April 2014 dan 16 April 2014. Pada masing-masing periode
dilakukan pengambilan sebanyak 3 kali setting. Kemudian dilakukan pengamatan
sampel selama dua hari pada masing-masing periode setelah pengambilan sampel.
Jenis ikan diperoleh dari wawancara
kepada nelayan kemudian mencari referensi pembanding. Pengukuran panjang diukur
menggunakan penggaris untuk mengetahui panjang total pada pisces, gurita dan
cumi, serta panjang karapak pada kepiting, udang dan rajungan. Pengukuran
volume ikan hasil tangkap sampingan dilakukan bersamaan dengan pengukuran
panjang dengan alat bantu timbangan, sedangkan pada ikan target ditimbang
bersamaan dengan nelayan dan pedaganag pada saat proses penjualan ikan hasil
tangkapan. kemudian menanyakan harga masing-masing jenis. Alasan pembuangan
ikan hasil tangkap sampingan dilakukan menggunakan kuisioner pada 36 responden
nelayan pukat hela.
· Metode Analisis
Data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan persamaan berikut:
a. Rata-rata volume dan nilai
Rata-rata volume

Dimana:
V =
Volume rata-rata
Vt = Volume total
N =
Jumlah sampel/populasi
Nilai

Dimana:
Y =
Nilai Ikan Hasil Tangkapan
Pn = Harga Ikan Ke-n
Vn = Volume Ikan Ke-n
b. Proporsi Hasil Tangkap Buang

Dimana:
Yd = Nilai Ikan Hasil Tangkapan


c. Rata-Rata Panjang

Dimana:
L =
Rata-rata panjang ikan
Ln = Panjang Ikan Ke-n
N =
Jumlah Sampel/Populasi
d. Alasan Pembuangan Hasil Tangkap
Sampingan
Alasan pembuangan ikan hasil tangkap
sampingan pukat hela dianalisis secara deskriptif.
KESIMPULAN DAN SARAN
·
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
a.
Hasil tangkap buang pada pukat
hela terdapat 14 jenis yaitu kepiting, rajungan, udang ronggeng, udang windu,
peperek, gulamah, buntal, kuwe, ikan sebelah, kembung, bawal hitam,
kerong-kerong, ketang-ketang dan ikan lidah dengan rata-rata panjang 3,56 cm
dan volume 11,18 gram; sedangkan target penangkapannya yaitu cumi dan gurita
dengan rata-rata panjang 28,47 cm dan 65,16 gram. Rata-rata panjang keseluruhan
hasil tangkapan pukat hela adalah 4,45 cm/individu.
b.Rata-rata volume hasil tangkap
buang pukat hela sebanyak 14,58 kg/setting dengan estimasi nilai Rp.
21.864/setting, sedangkan ikan hasil tangkapan yang didaratkan sebesar 2,01
kg/setting dengan nilai Rp. 28.683/setting.
c.
Proporsi hasil tangkap buang
dengan hasil tangkapan yang didaratkan berdasarkan jenis ikan yaitu 24:1;
volume 22:3 dan nilai 43:57.
d.Terdapat tiga alasan
pembuangan ikan hasil tangkap sampingan yaitu: tidak ada pembeli (61%),
ekonomis rendah (33%) dan susah mendaratkan (6%).
·
Saran
Pengamatan sampel penelitian dengan topik pendugaan ikan hasil tangkapan
sebaiknya dilakukan ketika ikan masih segar dan perlu dilakukan pada musim yang
berbeda. Penelitian tentang bycatch reduction device pada perikanan
pukat hela sangat penting untuk dilakukan dengan memperhatikan morfologi ikan
hasil tangkap sampingan pada berbagai macam musim ikan untuk mencapai
pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Perairan Kabupaten Pasuruan. Alasan
pembuangan ikan hasil tangkap sampingan oleh nelayan pukat hela perlu diteliti
lebih lanjut dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya ikan yang
terbuang.
DAFTAR PUSTAKA
Amandè, Monin Justin, Javier Ariz, Emmanuel Chassot, Alicia
Delgado de Molina, Daniel Gaertner, Hilario Murua, Renaud Pianet, Jon Ruiz dan
Pierre Chavance. Bycatch of The Europhean Purse Seine Tuna Fishery in The
Atlantic Ocean for The 2003-2007 Period. Aquatic Living Resources. 23 (4): 353-362.
Annisa, Luluk;
Arif Satria dan Rilus A. Kinseng. 2009. Konflik Nelayan di Jawa Timur: Studi
Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas
Pekebun di Lebak, Banten. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan
Ekologi Manusia. 3 (1): 113-124.
Atar, Hasan Huseyin dan Selami Malal. 2010.
Determination of Bycatch and Discard Catch Rates on Trawl Fishing in
Mersin-Anamur Fishing Ground. Journal of Food, Agriculture and Environment. 8
(1): 348-352.
Bellido, Jose M., M. Begon˜a Santos, M.
Grazia Pennino, Xulio Valeiras, Graham J. Pierce. 2011. Fishery Discards and
Bycatch: Solution Approach to Fishery Management?. Hydrobiologia. 670:
317-333.
Davies, R. W. D., S. J. Cripps, A. Nickson dan G. Porter.
2009. Defining and Estimating Global Marine Fisheries Bycatch. Marine Policy.
WWF International. Switzerland.
Desjardins, J. K., J. L. Fitzpatrick, K. A. STiver, G. J.Van
Der Kraak dan Balshine. 2011. Lunar and Diurnal Cycles in Reproductive
Physiology and Behavior in a Natural Population of Cooperatively Breeding Fish.
Journal of Zoology. 285: 66-73.
DKP Pasuruan. 2011. Potensi
Perikanan Tangkap. http://www.pasuruankab.go.id/potensi-44-perikanan-tangkap.html diakses tanggal 31 Januari 2014.
Eayrs, Steve. 2007. A Guide to Bycatch Reduction in Tropical Shrimp-Trawl
Fisheries Revised Edition.Food and Agriculture Organization of The United
Nations. Rome.
Hanson,
K. C., S. Arrosa, C. T. Hasler, C. D. Suski, D. P. Philipp, G. Niezgoda dan S.
J. Cooke. 2008. Effect of Lunar Cycles on The Activity Patterns and Depth Use
of a Temperate Sport Fish, The Largemouth Bass, Micropterus salmoides.
Fisheries Management and Ecology. 15:
357-364.
Ichsan,
Muhammad; D. Iriana dan M. Y. Awaluddin. 2013. Pengaruh Fase Bulan dan Pasang
Surut Terhadap Kemunculan Pari Manta (Manta alfredi) di Perairan Karang
Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur. Depik. 2 (2): 87-91.
Khaerudin,
Asep dan Ronny Irawan Wahyu. 2006. Proporsi Hasil Tangkap Sampingan Jaring Arad
(Mini Trawl) yang Berbasis di Pesisir Utara, Kota Cirebon. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mardjudo, Ahsan. 2011. Analisis Hasil tangkap sampingan
(By-Catch) dalam Perikanan Pukat Pantai Jenis Krakat di Teluk Kota Palu
Sulawesi Tengah. Jurnal Kiat Universitas Alkhairaat: 6-16.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor PER.06/MEN/2008 tentang Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat
Hela di Perairan Kalimantan Timur Bagian Utara. 2008. Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia. Jakarta.
Suuronen, Petry. 2005. Mortality
of Fish Escaping Trawl Gears. Food and Agriculture Organization of The United
Nations. Rome.
Wahju, Ronny Irawan. 2013. Pendekatan Morfologi Ikan Bycatch
dari Tiga Jenis Bycatch Reduction Device (BRD) pada Pukat Udang. Jurnal Ilmu
Pertanian dan Perikanan. 2 (1):
35-46.
Wahju, Ronny Irawan, M. Fedi
Alfiadi Sondita, John Haluan dan Sugeng Hari Wisudo. 2012. Kajian Perikanan
Trawl Demersal: Evaluasi Tiga Jenis Bycatch Reduction Device (BRD). Disertasi.
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wahju, Ronny I., M. Fedi A.
Sondita, Sugeng Hari Wisudo, John Haluan dan Ari Purbayanto. 2008. Daya
Pengurangan Hasil Tangkap Sampingan (Bycatch) dari Tiga Tipe Bycatch Reduction
Device (BRD): Percobaan Trawl di Laut Arafuru. Buletin PSPP. 17 (1).
147-164.
Werner, Timothy,Scott Kraus,
Andrew Read dan Erika Zollett. 2006. Fishing Techniques to Reduce The Bycatch
of Threatened Marine Animals. Marine Technology Society Journal. 40 (3):
50-68.
Ini merupakan Ringkasan SKRIPSI yang telah dilaksanakan oleh:
Devitri Ria Alhikmah
Dibawah bimbingan:
Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP, dan
Sunardi, ST., MT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar