Menu

Rabu, 16 November 2011

Partisipasi Masyarakat Mendukung Aparat Menjaga Sumber Daya Hayati Laut Indonesia


Rangkuman:
laut yang merupakan salah satu matra wilayah NKRI, bagi eksistensi NKRI laut mempunya 4 (empat) fungsi vital yang harus terjamin penyelenggaraannya bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Sebagai Negara kepulauan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang perikanan. Nelayan Indonesia belum mampu memanfaatkan sumber daya hayati laut dengan maksimal, namun banyak nelayan asing yang mencuri ikan di Indonesia. Pertahanan memiliki peran yang sangat penting di dalam perlindungan dan pelestarian sumberdaya hayati laut Indonesia. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan semua aspek alam di sekitar mereka tinggal. Untuk memperketat pengamanan terhadap sumberdaya hayati laut Indonesia diperlukan adanya sumberdaya manusia dan sarana yang memadai untuk melaksanakan patrol di seluruh perairan Indonesia. Dan apabila nelayan Indonesia menjumpai illegal fishing sebaiknya langsung melaporkan kepada pihak yang berwenang. Bumi akan cepat rusak jika manusia hanya memanfaatkan sumberdayanya tanpa memperhatikan dampak negatif dari eksploitasi yang berlebihan. Di dalam mengeksploitasi hasil laut sebagai pertimbanngan untuk menghasilkan sumber daya hayati laut yang berkelanjutan, nelayan harus diberikan pemahaman untuk memperhatikan jumlah pertumbuhan sumber daya hayati pertahun dan mortalitas sumber daya hayati pertahun. Untuk menjaga keamanan terhadap terjadinya illegal fishing, over fishing dan under fishing. Sehingga didapatkan biomass yang maksimal sepanjang tahun untuk mendapatkan hasil nelayan yang maksimal. Sehingga pendapatan masyarakat perikanan akan meningkat, untuk menjadikan masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh dari berbagai daerah di Indonesia.

 Partisipasi Masyarakat Mendukung Aparat Menjaga  Sumber Daya Hayati Laut Indonesia


Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2002), partisipasi berarti perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan (keikutsertaan). Laut berarti kumpulan air asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua dan pulau. Masyarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sumber daya alam berarti potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Aparat berarti badan pemerintahan; instansi pemerintahan.
Menurut Hartono (2005), laut yang merupakan salah satu matra wilayah NKRI, bagi eksistensi NKRI laut mempunya 4 (empat) fungsi vital yang harus terjamin penyelenggaraannya bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Dikatakan fungsi vital, karena bila fungsi-fungsi tersebut tidak terselenggara akan mempengaruhi eksistensi NKRI.
4 (Empat) Fungsi Vital tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Faktor vital bagi keutuhan wilayah nasional sekaligus integritas nasional NKRI. Tanpa laut yang menjadi bagian dari matra wilayah NKRI maka integritas wilayah nasional sebagai Negara Kepulauan tidak ada.
2.      Faktor vital bagi transportasi laut. Tanpa terjaminnya transportasi laut, maka kehidupan bangsa dan Negara bisa terancam, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan.
3.      Faktor vital bagi sumber daya alam di laut yang berada di bawah yurisdiksi nasional Indonesia, baik sumber daya alam hayti, nabati maupun mineral.
4.      Faktor vital bagi pertahanan dan keamanan negara. Tidak terselenggaranya fungsi vital laut bagi pertahanan dan keamanan negara, maka bukan saja integritas wilayah nasional terancam, tetapi integritas nasional sebagai Negara Kepulauan dan sebagai NKRI terancam, sebab keutuhan wilayah laut merupakan ancaman terhadap keutuhan NKRI. Karena wilayah laut adalah faktor eksistensial Negara Kepulauan.
Sebagai Negara kepulauan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang perikanan. Dengan luas wilayah laut yang 7,9 juta km2 serta luas luas pertambakan dan kolam ikan yang tersebar di beberapa dengan luas daratannya yang hanya 1,9 juta km2 ternyata perairan Indonesia luasnya 81% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Nazaruddin, 1993).
Nelayan Indonesia belum mampu memanfaatkan sumber daya hayati laut dengan maksimal, namun banyak nelayan asing yang mencuri ikan di Indonesia. Pertahanan memiliki peran yang sangat penting di dalam perlindungan dan pelestarian sumberdaya hayati laut Indonesia. Dengan memperhatikan aspek-aspek alam (fisik, biologis dan kimiawi) pertahanan dapat melindungi dan melestarikan sumberdaya hayati laut Indonesia guna membangun perekonomian masyarakat perikanan Indonesia.
TNI-AL pada tahun 2003 akan menindak tegas secara hukum dan kalau perlu menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia. Komandan Pangkalan Utama TNI-AL VII Laksamana Pertama Abdul Malik Yusuf kepada wartawan di Pontianak, Jumat, mengatakan, aparatur TNI-AL sudah diinstruksikan KSAL untuk meningkatkan pengamanan wilayah laut Indonesia dari kejahatan penyelundupan dan pencurian ikan. Khusus kepada pencurian ikan, lanjutnya, TNI-AL akan lebih tegas dengan tetap menekankan ketentuan hukum, selain melakukan pembinaan-pembinaan kepada pengusaha ikan dan lainnya untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran. Namun jika mereka masih tidak peduli dengan melakukan tindakan kejahatan mencuri ikan, maka aparat TNI-AL tidak akan ragu-ragu menindaknya. "Kita akan tenggelamkan kapal-kapal mereka," kata komandan Lantamal VII yang bermarkas di Tanjung Pinang itu. Menurut Abdul Malik Yusuf, perintah KSAL itu sudah sampai ke jajaran TNI AL paling bawah. "Kami harus senada dengan perintah KSAL hingga ke jajaran yang paling bawah," katanya. Dalam pelaksanaan penegakan hukum itu, menurut Abdul Malik Yusuf, tetap akan dipertimbangkan sisi kemanusiaannya. Kapal pencuri yang ditangkap, akan ditenggelamkan setelah anak buah kapal diselamatkan dahulu. Dicontohkan, jika terdapat lima kapal pencuri, satu kapal akan digunakan untuk mengangkut ABK maka empat lainnya yang ditenggelamkan. "Itu yang rencananya kita betul-betul ingin menegakkan aturan secara tegas," katanya (Kemhan RI, 2010).
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan semua aspek alam di sekitar mereka tinggal. Karena hampir seluruh bagian dari bumi sudah terkena campur tangan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat berdampak positif maupun negatif.
Untuk memperketat pengamanan terhadap sumberdaya hayati laut Indonesia diperlukan adanya sumberdaya manusia dan sarana yang memadai untuk melaksanakan patrol di seluruh perairan Indonesia. Dan apabila nelayan Indonesia menjumpai illegal fishing sebaiknya langsung melaporkan kepada pihak yang berwenang.
Bumi akan cepat rusak jika manusia hanya memanfaatkan sumberdayanya tanpa memperhatikan dampak negatif dari eksploitasi yang berlebihan. Untuk menjaga keseimbangan bumi diperlukan kesadaran manusia sebagai khalifah di bumi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan manusia adalah memanfaatkan sumber daya alam dengan memerhatikan dampak dari eksploitasinya.
Di dalam mengeksploitasi hasil laut sebagai pertimbanngan untuk menghasilkan sumber daya hayati laut yang berkelanjutan, nelayan harus diberikan pemahaman untuk memperhatikan jumlah:
  1. Pertumbuhan sumber daya hayati pertahun.
  2. Mortalitas sumber daya hayati pertahun.
Untuk menjaga keamanan terhadap terjadinya illegal fishing, over fishing dan under fishing. Sehingga didapatkan biomass yang maksimal sepanjang tahun untuk mendapatkan hasil nelayan yang maksimal. Sehingga pendapatan masyarakat perikanan akan meningkat, untuk menjadikan masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh dari berbagai daerah di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar